REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Pramuka Indonesia diminta untuk terus menjaga semangat dan pemikiran dari pendiri gerakan kepanduan dunia, Robert Baden-Powell. Semangat tersebut sangat penting untuk bisa membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, saat memeringati malam refleksi hari Baden-Powell di Cibubur, Jakarta, Jakarta, Selasa (22/3) malam. Acara tersebut digelar sebagai peringatan ke-159 hari lahir dari Baden-Powell.
''Salah satunya adalah prinsip happy (bahagia), handycraft (kerajinan), kesehatan dan kepedulian. Happy itu artinya Pramuka harus selalu gembira dan menggembirakan. Handycraft artinya ikut membangun ekonomi kreatif. Kesehatan artinya Pramuka itu sehat jiwa dan badannya. Adapun kepedulian itu kepada diri sendiri dan masyarakat,'' kata Adhyaksa dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/2).
Adhyaksa mengingatkan agar kegiatan semacam ini tak hanya terjebak ke dalam bentuk formalitas. Setelah selesai acara peringatan semacam ini, ia meminta seluruh anggota Pramuka bisa menindaklanjutinya dalam bentuk kegiatan nyata di tengah masyarakat.
''Apa sih eksistensi Pramuka hari ini? Apa Pramuka itu benar-benar dirasa manfaatnya oleh masyarakat? Ini yang harus kita jawab. Saya titip ke kakak-kakak semua di sini, Pramuka itu banyak manfaatnya. Pramuka itu kawah candradimuka anak-anak bangsa kita! Saya bisa begini karena Pramuka juga,'' ujarnya.
Baden-Powell adalah pendiri gerakan kepanduan dunia asal Inggris yang sangat dihormati. Ia lahir di London pada 22 Februari 1857. Sosok Baden-Powell ini sangat menginspirasi Peringatan Hari Baden-Powell ke-159 yang kemudian dikenal sebagai bapak Pramuka dunia.
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/23/o2zhkv336-pramuka-indonesia-diminta-jaga-spirit-badenpowell
0 komentar:
Posting Komentar