TEMPO.CO, Jakarta - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka meluncurkan logo dan maskot Jambore Nasional 2016 di sela-sela kegiatan Rapat Kerja Nasional di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur pada Selasa, 23 Februari 2016.
Jambore Nasional yang akan diikuti 22.000 pramuka penggalang (remaja usia 10-15 tahun) akan diadakan pada 14 - 21 Agustus 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur. Presiden Joko Widodo rencananya akan membuka perkemahan yang diikuti perwakilan kwartir cabang (kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.
“Ini kegiatan besar dan bermanfaat. Saya bersama segenap pengurus bertekad menyukseskan kegiatan lima tahunan ini. Untuk itu, saya cek sedetail mungkin persiapannya,” jelas Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault ketika meluncurkan logo dan maskot itu.
Adhyaksa meminta seluruh panita Jamnas X dan pengurus memberikan yang terbaik bagi generasi masa depan bangsa. Ini tanggung jawab besar, katanya, memerlukan bukan hanya kerja besar, tapi juga pengorbanan besar. Kita sedang persiapkan generasi masa depan yang sadar keberagaman, ujarnya, punya nasionalisme kuat dan siap membela NKRI dalam profesi apapun.
Jambore nasional adalah pesta kegiatan pramuka penggalang se Indonesia sebagai wahana untuk merajut persaudaraan dan persahabatan. Setelah sekian lama digelar di luar Jakarta, Jamnas Ke-10 kali ini akan digelar di Jakarta dengan tema 'Keren, Gembira, Asyik'.
Menurut Adhyaksa Dault, pramuka merupakan pemersatu generasi masa depan Indonesia sehingga ketika ada perbedaan pendapat ketika dewasa nanti, mereka ingat pernah dipertemukan dalam satu bumi perkemahan.
“Cerita tentang berkemah, tidur bersama di tenda, menjelajah alam bareng-bareng, ngobrol dan bercanda tanpa gangguan handphone akan menjadi kenangan terindah saat anak-anak kita dewasa nanti. Ini perekat!,” ujar Adhyaksa Dault.
Wakil Ketua Kwarnas Bidang Binamuda Editha Rahaded menjelaskan dengan segala keterbatasan yang ada, banyak hal yang harus dipersiapkan. “Kita semua bertekad mensukseskan Jambore Nasional 2006 dan menyiapkan yang terbaik untuk anak-anak bangsa kita,” katanya.
Sejumlah pimpinan Kwartir Daerah memang menyayangkan kurangnya persiapan Jamnas 2016. "Jambore nasional sebelumnya, biasanya persiapan yang matang sejak satu tahun sebelumnya, dengan mengadakan simulasi dan lainnya," ujar salah seorang pengurus Kwartir Daerah di Jawa yang tidak bersedia disebut namanya.
Menurutnya, logo Jamnas kali ini terlalu kaku dan formal, tidak mencerminkan semangat remaja zaman sekarang, serta kurang cocok dengan temanya yang keren, gembira dan asyik.
Karena penyelenggaraan yang tinggal lima bulan lagi, dia berharap Adhyaksa Dault berkonsentrasi penuh menyukseskan Jamnas. "Sebaiknya mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Gubernur Jakarta karena waktunya akan habis untuk berkampanye dan demi menjaga hubungan baik dengan Gubernur Jakarta yang menjadi tuan rumah Jamnas 2016," katanya. Dia khawatir Pemerintah Provinsi Jakarta tidak maksimal memberikan dukungan fasilitas penyelenggaraan Jamnas.
Pada 20 September 2015, Adhyaksa Dault mendeklarasikan dirinya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Pemilihan Gubernur Jakarta akan dilakukan pada awal 2017. Adhyaksa akan bersaing dengan Gubernur Jakarta saat ini, Basuki Purnama alias Ahok yang di dalam berbagai survei masih berada diurutan teratas.
Calon gubernur lainnya adalah Yusril Ihza Mahendra, mantan menteri, Sandiaga Uno (pengusaha), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Abraham Lunggana, dan Djarot Saiful (saat ini Wakil Gubernur Jakarta).
UNTUNG WIDYANTO
sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/02/24/079747718/kwarnas-pramuka-klaim-logo-jambore-nasional-2016-keren
0 komentar:
Posting Komentar